PERCOBAAN FRANCK-HERTZ
Heri
Setiawan, Alimuddin Hamzah P., Anuhgraini Jumaru, Nurfadia Adlina, Nurfitrah H.,
Yuliastuti
Laboratorium Fisika Modern
Jurusan Fisika FMIPA
Universitas Negeri Makassar
Abstrak.
Telah dilakukan percobaan dengan judul Percobaan
Franck-Hertz. Tujuan percobaan ini adalah untuk menghitung energi eksitasi atom
Argon. Pada percobaan ini digunakan perangkat percobaan Franck-Hertz –
Lambda Scientific dan Osiloskop. Eksperimen ini
dilakukan dengan cara memanaskan sebuah filamen pemanas sehingga
elektron-elektron meninggalkan katoda menuju sebuah kisi yang dipercepat
dengan beda potensial V yang dapat
diatur. Jika tegangan terus dinaikkan dari nol makin banyak
elektron yang mencapai pelat anoda dan bersamaan dengan itu naik pula arus
elektriknya. Elektron-elektron dalam tabung tentu saja dapat menumbuk atom-atom Argon namun tidak ada
energi yang dilepasakan karena tumbukannya elastik sempurna. Ketika elektron
mencapai energy eksitasinya maka akan
terjadi perpindahan energi dari elektron ke atom Argon karena terjadi tumbukan
tak-elastik. Setelah itu energi dari elektron akan menurun, jika tegangan terus
dinaikkan maka akan terjadi tumbukan
jamak ( multiple collisions). Pada eksperimen Franck-Hertz ini diperoleh nilai
eksitasi atom Argon sebesar
.
KATA KUNCI:
Franck-Hertz,
Energi Eksitasi,
Energi Ionisasi, kuantisasi
electron.
PENDAHULUAN
Tahun
1914, James Franck dan Gustav Hertz, keponakan Heinrich Hertz, bekerja
bersama-sama di Institut Fisika Universitas Berlin. Keduanya berasal dari
Hamburg dan saling mengenal satu sama lain ketika mengikuti perayaan hari
mahasiswa (student days). Saat itu
Hertz merupakan seorang asisten sedangkan Franck adalah seorang Privatdozent, yaitu ilmuwan yang
memiliki hak untuk memberi kuliah, tetapi tidak memiliki jabatan guru besar.
Keduanya
secara khusus tertarik pada peristiwa ionisasi. Untuk dapat mengukur energi
ionisasi ini, Franck dan Hertz membuat sebuah alat yang dapat mereka gunakan
mempelajari ionisasi yang dihasilkan dalam atom-atom sebuah gas atau uap oleh
elektron yang dipancarkan dari sebuah kawat panas melalui proses emisi
termionik. Elektron ini kemudian dipercepat dalam sebuah medan listrik sehingga
energinya dapat diketahui dengan baik. Untuk sebuah elektron dengan energi yang
lebih kecil daripada energi ionisasi, Franck dan Hertz berharap tidak terjadi
perpindahan energi antara elektron dan atom-atom. Sebaliknya, untuk energi yang
lebih besar, mereka mengharapkan terjadinya kehilangan energi elektron yang
besarnya sama dengan besar energi ionisasi. [2]
Hasil
eksperimen yang dilakukan berjalan sesuai dengan harapan. Mula-mula arus naik
dengan kenaikan potensial U hingga tercapai sebuah nilai potensial Uo.
Setelah potensial Uo ini tercapai, arus turun secara drastis tetapi
arus ini segera meningkat kembali pada tegangan U = 2Uo, dan
seterusnya. Nilai Uo yang dihitung oleh Franck dan Hertz adalah
sebesar 4,9 V.
Franck
dan Hertz menjelaskan hasil ini sebagai berikut. Pada saat energi elektron
lebih kecil dari Eo = eUo, elektron tidak dapat mengalami
kehilangan energi dalam proses tumbukan dengan atom-atom raksa. Saat elektron
mencapai grid,
energi
yang dimilikinya cukup besar untuk melawan medan yang timbul antara grid dengan
elektrode luar. Pada tegangan yang sedikit lebih besar dari Uo,
elektron mencapai nilai energi Eo sebelum sampai di grid. Pada
kondisi ini, elektron akan kehilangan energi saat terjadi tumbukan, dan
elektron tersebut tidak dapat lagi memperoleh energi yang cukup dari medan
untuk melawan medan yang bersifat menolak dari luar grid. Oleh karena itu arus
turun. Pada saat tegangan dinaikkan terus, peristiwa tumbukan akan terjadi
lebih awal yaitu di daerah dekat kawat asal lepasnya elektron. Dengan demikian,
setelah bertumbukan, elektron tersebut masih dapat memperoleh energi yang cukup
untuk mencapai elektrode yang lebih luar. Akibatnya arus akan naik lagi dan
akan turun kembali saat tegangan mencapai 2Uo, dan seterusnya.
Berdasarkan hasil ini, Franck dan Hertz yakin bahwa nilai Eo ini
merupakan nilai energi ionisasi atom-atom raksa.
Dari
eksperimen ini, Franck dan Hertz juga dapat menunjukkan bahwa energi Eo
dapat dihubungkan dengan frekuensi vo
dengan menggunakan persamaan Eo = hvo, dimana h adalah
konstanta Planck. Dengan demikian, keduanya tidak hanya berhasil menunjukkan
bahwa energi kinetik elektron yang hilang akibat tumbukan dengan atom-atom
raksa terjadi dalam bentuk kuanta energi Eo, tetapi mereka juga
berhasil menunjukkan bahwa kuanta energi ini sama dengan energi cahaya yang
dipancarkan oleh atom-atom yang sama jika interpretasi hipotesis kuantum cahaya
Einstein diterima. Pada eksperimen kedua yang dilakukan oleh kolaborasi ini,
mereka bahkan dapat menunjukkan bahwa mereka dapat mengeksitasi pemancaran
sebuah spektrum dengan sebuah garis tunggal berfrekuensi vo dengan
menggunakan elektron yang memiliki energi sedikit di atas Eo.
TEORI
Konsep atom Bohr mengatakan bahwa atom memiliki
tingkat energi diskrit. Konsep Bohr ini diverifikasi melalui eksperimen
Franck-Hertz yang dilakukan pada tahun 1914 dengan menembak atom yang
terisolasi dengan elektron dan menunjukkan adanya energi diskrit elektron yang
hilang bergantung pada karakteristik setiap elemen. Selanjutnya, mereka mampu
menunjukkan bahwa penembakan elektron pada energi yang tepat akan menyebabkan
emisi optik pada spektrum frekuensi yang sesuai dengan energi itu. Percobaan
ini melibatkan sebuah tabung berisi gas bertekanan rendah yang dilengkapi
dengan tiga elektroda: sebuah katoda memancarkan elektron, sebuah grid untuk
percepatan, dan anoda. Anoda memiliki potensial
listrik relatif sedikit negatif terhadap grid (meski pun positif dibandingkan
dengan katoda), sehingga elektron harus memiliki setidaknya energi kinetik
untuk mencapai anoda setelah melewati grid.
GAMBAR 1. Skema diagram perangkat
Franck-Hertz.
Elektron-elektron
meninggalkan katoda, yang dipanasi dengan sebuah filamen pemanas. Semua
elektron itu kemudian dipercepat menuju sebuah kisi oleh beda potensial V yang
dapat diatur. Elektron dengan energi V elektron volt dapat menembus kisi dan
jatuh pada pelat anoda. Jika V lebih besar daripada Vo, suatu
tegangan perlambat kecil Antara kisi dengan pelat katoda. Arus elektron yang
mencapai pelat anoda diukur dengan menggunakan ammeter A. [3]
Jika energi elektron dalam berkas
kurang dari pemisahan energi keadaan tereksitasi pertama, maka tidak ada energi
yang dialihkan dengan tumbukan elastis. Jika energi sama dengan atau lebih
besar dari pemisahan, maka energi diserap oleh elektron menuju keadaan eksitasi
dan terjadi tumbukan tidak elastis. Jika potensial ditingkatkan lagi dari drop
pertama,arus akan mulai naik lagi hingga mencapai nilai ketika turun tajam lagi
maka elektronmengalami dua tumbukan inelastic.
GAMBAR 2.
Hubungan mempercepat Potensial pada nilai Arus.
Jika
elektron masuk memiliki energi kinetik (EK) yang kurang dari perbedaan tegangan
dengan tingkat energi merkuri (ΔE), maka
menghasilkan tumbukan elastis terlihat pada gambar 3. Ini adalah kasus ketika
EK lebih kecil 4,9 eV.
GAMBAR 3. EK
lebih kecil 4,9 eV
Jika
elektron memiliki EK sama dengan ΔE, atom merkuri menjadi dipercepat. Sebuah
elektron dibangkitkan dan seluruh energi elektron dipindahkan ke atom seperti
pada gambar 4. Secara implisit dianggap energi elektron dibentuk oleh energi
kuantum yang unik. Atom bergerak tidak stabil dan dalam interval waktu singkat,
jatuh pada keadaan bawah dengan mengemisikan foton.
GAMBAR 4. Elektron
memiliki EK sama dengan ΔE.
.Ketika
EK elektron lebih besar dari ΔESebagai contoh, sebuah elektron dengan EK6 eV
menumbuk atom merkuri 4,9 eV dan elektron tetap dengan 1,1 eV seperti pada
gambar5. Maka elektron mengalami tumbukan elastis dengan atom merkuri lainnya
sehinggakunduktivitas gas meningkat. [1]
Sebuah atom dapat mengeksitasi ke
tingkat energi di atas tingkat energi dasar yang menyebabkan atom tersebut memancarkan radiasi melalui dua cara. Salah
satunya adalah melalui tumbukan dengan partikel lain. Sederetan eksperimen yang
berdasarkan pada tumbukan dilakukan oleh Franck dan Hertz yang dimulainya pada
tahun 1914. Eksperimen ini menunjukkan secara langsung bahwa tingkat energi
atomik memang ada dan tingkat-tingkat ini sama dengan tingkat-tingkat yang
terdapat pada spektrum garis.
Franck dan Hertz menembaki uap
berbagai unsur dengan elektron yang energinya diketahui dengan rangkaian
eksperimen Franck-hertz. Perbedaan potensial kecil Vo dipasang
diantara kisi dan keping pengumpul, sehingga setiap elektron yang mempunyai
energi lebih besar dari harga minimum tertentu memberi kontribusi (sumbangan)
pada arus I yang melalui ammeter. Kemampuan elektron untuk melewati grid dan mencapai anoda
dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu:potensial pemercepat, potensial pelawan
dan keadaan tumbukan antara
molekul-molekul gas dalam tabung.
Jika
energi kinetik kekal dalam tumbukan antara elektron dan sebuah atom uap,
elektronnya hanya terpental dalam arah yang berbeda dengan arah datangnya. Pada
proses ini, atom hampir tidak kehilangan energi. Setelah energi kritis
tercapai, arus keping menurun secara tiba-tiba. Tafsiran dari efek ini adalah
bahwa elektron yang bertumbukan dengan atom memberikan sebagian atau seluruh
energi kinetiknya untuk mengeksitasi atom ke tingkat energi di atas tingkat
dasar. Tumbukan semacam ini disebut tak elastik, sebagai lawan dari tumbukan
elastik yang berlangsung dengan energi kinetik kekal. [4]
Tujuan eksperimen adalah untuk menentukan energi
eksitasi atom argon.
GAMBAR 5.
Rancangan Perangkat Eksperimen Franck-Hertz
|
Alat
dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah Perangkat
Percobaan Franck-Herzt, Osiloskop , dan Probe Osiloskop. Langkah pertama untuk melakukan eksperimen
Franck-Hertz yaitu memanaskan gas argon dengan filament voltage (V) sebesar 5,5 V,
selama 1 jam. Kemudian mengatur scanning dalam posisi manual setelah itu melakukan
penyetelan arus plat pengumpul atau current multiple pada posisi 10-8 A setelah itu mengatur VG1
(Tegangan Grid 1) pada posisi 2,5 V, mengatur
VG2 (Tegangan Grid 2) pada posisi 7,5
V dan mengatur VG3 (Tegangan Grid 3)
pada posisi 70 V, kemudian Menghubungkan Channel
1
pada osiloskop ke X-Output pada
perangkat Franck-Hertz dan Channel 2
ke Y-Output. Selanjutnya mengatur Channel 1 sebesar 5 V dan Channel 2 sebesar 10 mV pada osiloskop
dan menggeser posisi scanning ke arah auto
selanjutnya mengatur scanning untuk menampilkan gambar yang baik dan yang terakhir menghitung tegangan dan arus listrik pada osiloskop.
HASIL
EKSPERIMEN DAN ANALISA DATA
GAMBAR 6. Grafik Eksitasi atom Argon hasil percobaan
Frank-Hertz
|
TABEL. Hubungan Antara Tegangan (volt) dengan Arus (Ampere)
NO.
|
Arus (I)
(
|
Tegangan (V)
(Volt)
|
1
|
6,0
|
1,0
|
2
|
14,0
|
4,5
|
3
|
21,0
|
8,0
|
Analisis Perhitungan
Hasil
pengamatan
Analisis
Perhitungan
Selisih
tegangan antara
;
Selisih
tegangan antara
;
Tegangan rata-rata;
Jadi,
Energi Eksitasi diperoleh:
GAMBAR
7.
Grafik hubungan tegangan (V) Volt dan Arus (A) amper pada percobaan
Franck-Hertz.
Pembahasan
Percobaan yang dilakukan
kali ini adalah Percobaan Franck-Hertz yang bertujuan untuk
mengukur energi eksitasi atom Argon dimana prinsip kerja dari eksperimen ini
yaitu ketika elektron dipanaskan dengan sebuah filamen pemanas maka
elektron-elektron tersebut akan meninggalkan pelat katoda menuju pelat anoda
dengan menembus sebuah kisi. Semua elektron yang akan menembus sebuah kisi akan
dipercepat dengan beda potensial pemercepat Vp yang dapat
diatur. Jika tegangan (Vp) terus
dinaikkan dari nol, maka makin banyak elektron yang akan mencapai pelat anoda,
dan bersamaan dengan itu naik pula arus elektriknya yang ditandai dari makin
menyimpangnya jarum galvanometer. Elektron-elektron di dalam tabung dapat
menumbuk atom di dalam tabung tersebut (dalam hal ini digunakan atom Argon),
namun tidak ada energi yang digunakan dalam tumbukan ini, jadi tumbukannya
adalah elastik sempurna. Agar elektron dapat melepas energinya dalam suatu
tumbukan dengan atom Argon, elektron harus memiliki energi yang cukup untuk
menyebabkan atom Argon terkuantisasi ke suatu keadaan eksitasi. Dengan demikian
apabila energi elektron sedikit lebih besar dari energy eksitasinya (atau
ketika tegangan mencapai puncak pertama) maka elektron akan melakukan tumbukan
tidak elastis dengan atom Argon, dan meninggalkan energi sebesar nilai eksitasi
pada atom Argon, sedangkan elektron setelah terjadi tumbukan dengan atom Argon
memiliki energi yang lebih rendah, tetapi setelah penurunan tegangan tersebut
masih terdapat penyimpangan pada jarum galvanometer maka dapat disimpulkan
bahwa elektron masih mempunyai energi untuk melewati kisi (tegangan penghalang)
sehingga elektron masih dapat mencapai pelat anoda. Jadi, apabila telah
mencapai nilai energy eksitasinya, akan terjadi penurunan arus. Bila tegangan
(Vp) dinaikkan terus, arusnya akan naik kembali, dan kemudian akan turun lagi
pada kelipatan dari energi eksitasinya, proses ini akan kembali sesuai dengan
kelipatan energi eksitasi dan seterusnya, selain itu, jika tegangan (Vp)
dinaikkan terus maka akan terjadi efek tumbukan jamak (multiple collisions).
Artinya, apabila telah mencapai energi eksitasi
maka ia akan mengeksitasi atom Argon dan akan terjadi penurunan energi
dari elektron, tetapi sisa energi dari elektron tersebut masih dapat digunakan
lagi untuk mengeksitasi atom Argon. Berdasarkan
analisis data percobaan ini diperoleh nilai energi eksitasi
atom Argon sebesar |4,5 ± 2| Volt . Dengan demikian
eksperimen ini memberikan kita suatu bukti langsung mengenai eksitasi elektron.
Grafik (lampiran) memberikan gambaran tingkat-tingkat eksitasi dari elektron
yang menunjukkan bahwa energi dari elektron itu bertingkat-tingkat (terkuantisasi)
yang mengukuhkan kebenaran dari teori kuantum.
SIMPULAN
Pada Eksperimen Franck-Hertz diperoleh nilai eksitasi
atom Argon sebesar |4,5 ± 2|
Volt.
REFERENSI
[1]Anonim.
2014. http://eksperimen-Franck-Hertz.html . Makassar: diakses pada tanggal 1 November 2014.
[2]Halliday, D dan Resnick, R. 1999. Physics (terjemahan Pantur Silaban dan Erwin
Sucipto). Jilid 2. Edisi 3. Penerbit Erlangga: Jakarta
[3]Krane, Kenneth S.
1992. Fisika Modern. Universitas Indonesia, Jakarta.
[4]Subaer, dkk. 2014. Penuntun Praktikum Eksperimen Fisika I
Unit Laboratorium Fisika Modern Jurusan Fisika FMIPA UNM.
With Car Rental 8 you can discover the most affordable car hires at over 50000 locations worldwide.
BalasHapusGood job
BalasHapusTittanium Art | Tittanium Studios
BalasHapusTittanium is an art studio with concept art, gr5 titanium illustrations, concept art, and more. The studio is focused titanium dioxide on titanium aura quartz creating high-quality Tittanium Art. Rating: titanium hair 4.7 · Review titanium ring for men by Stuart Clements